Friday, May 17, 2013

Haru tanpa perlu di sana

Kamu tahu kan? Oh, itu biasa. Candaku.
Memang aku tidak bisa merasakan seperti yang kamu rasakan.
Aku tidak disana. Tapi aku haru.
Mungkin bisa terenyuh. Mungkin bisa ikut sakit.
Walaupun aku mengangguk mafhum. Itu memang adat kita.
Butuh lebih dari satu kompi untuk menaklukkan sang dalang.
Tangan-tangannya erat mencengkram gading. Kukunya menorehkan guratan manis berbisa.
Kalian yang bersahutan berteriak "Integritas!!"
Lalu mengepalkan tinju ke atas, dengan lantang "Hidup……..ma…"
Sebelum kalimat itu selesai terucap, lebih baik kamu tutup kuping sekarang.
Lalu dengarkan dinding dan kolam yang bercerita.
Sudah terlalu lama adat ini diteruskan. Yang ditunggu tak kunjung berlaga.
Duh hanya beberapa jengkal lagi, kita akan benar-benar terpuruk!
Terbius oleh puisi perjuangan.
Dirajam realita nan pilu.
Kita?
Aku tak mau sama dengan kalian..
Sampah.

No comments: