Tuesday, September 29, 2015

Sunday, September 22, 2013

Journey to Belebey

Kecepetan setengah jam. Setelah berdiri lama di bus stop gak tau mau kemana, kita baru sadar kalau meeting pointnya sebenernya di Sholokov's University, which is itu gedung letaknya persis di belakang bus stop tadi.

Gue dan Gulnaz (hostfam gue) keliling-keliling disitu sembari nyariin 3 cewek cina yang katanya juga bakal berangkat bareng ke camp. Siapa tau udah nyampe mereka. Dan benar saja, di taman depan terlihatlah sosok 3 cewek tergopoh-gopoh dengan 3 koper mereka yang besar-besar.

"Hi! So you guys will be in the same camp with me?" tanya gue basa-basi.
"Yeah, I think so.." sambil mengulurkan tangannya, "I'm Christy".
"I'm Doris" okay.. langsung keinget ikan di Finding Nemo.
"and I'm Paprika" *keselek*
"Whaat?! Your name is paprika?! hahaha! you really have a unique name!" Dasar gue anaknya cablak kalo ngomong, si paprika cuma bisa bales senyum-senyum malu..

Urusan registrasi beres, kemudian kita semua dibawa ke ruang director untuk briefing singkat mengenai camp yang akan kita tuju sebentar lagi. Gulnaz dengan baik hati ikutan nemenin kedalem. Briefing yang singkat ternyata jadi lama gara-gara si director gabisa ngomong pake bahasa inggris. Jadilah Tatiana, bos alias penanggung jawab selama di camp nanti, ngetranslate semuanya. Well goodnews yang kita dapatkan adalah lokasi camp kita ini katanya cantik dan indah banget, dan mereka baru-baru ini ngebangun kolam renang di sana! Duh gak sabar, bakal keren banget kayaknya nih. Berita baik lainnya, perjalanan ke Belebey Camp memakan waktu lebih dari 4 jam! Whohoo! Dalem hati bersorak-sorai. Kenapa malah hepi? Cuz it will be a perfect time to sleep.. Really, I need it so much. I stayed up until 2am last night. (but it's another story, so please bear with me hehe).
Goncangan selama perjalanan di Bus bisa dibilang tak mulus. Yah, namanya juga russian road cuy. Gue dan ketiga cewek cina berkacamata memilih duduk di belakang, berhadap-hadapan. Lucu juga kalo inget first impression gue ke mereka, tipikal kutubuku, dan rada cupu. Terus kita kenalan sama cewek Iran bertubuh bohay bernama Zara, 27 tahun, yang ternyata juga bakal ngajar bahasa inggris di camp. Bedanya sih, dia bukan volunteer macem kita. Dia emang tinggal di kota Ufa dan udah sempet ngajar di camp dari summer tahun lalu.

Tetiba lagi asik dengan buaian angin sepoi-sepoi dari jendela Bus, Tatiana datang menghampiri kami. "Guys, let's make some games or something that will break the ice, because you see, not all of the children in this Bus know each other"

Hasil dari brainstorming kita adalah, introduction game, dimana anak yang pertama kali nyebutin nama, harus disebut lagi sama anak kedua disebelahnya. Lalu anak ketiga harus nyebutin nama anak pertama, dan nama anak kedua.. berlanjut begitu terus sampe anak terakhir. Lumayan seru, sampai-sampai supir bus nya nyuruh kita duduk lagi ditempat masing-masing karena bahaya kalo main sambil berdiri.
Kemudian gue tidur pulas sepanjang perjalanan, dan kebangun cuma pas di perhentian toilet. Luar biasa ternyata toilet umum di russia. Bau pesingnya bikin pening nauzubilah. Yang namanya toilet tuh cuma bolongan gede aja dilantai gitu, ga ada air ga ada apapun. Gelap. Sempit.
Di Bus untungnya kita dikasih dua pizza bunder untuk mengisi perut (kan siapa tau ada yang tadi muntah gara-gara shock liat toiletnya). Mayan. Gue pun melanjutkan tidur sampai akhirnya…

Tadaa! Are we there yet? Yeaaahh baby, it's Kulchum Camp!
Melihat pemandangan kanan-kiri, whoaa sungguh asri, ditambah rumah-rumah kabin berjejer super imut.

"Hello!! I'm Lilya, what is your name?" Seorang cewek gempal berwajah ceria menyapa kami dengan senyum sumringah. Sayangnya kita lagi dikelilingi hiruk pikuk orang-orang yang ngangkat-ngangkat koper dan orang-orang yang lagi ngebagi kamar. Mungkin cuma gue yang denger si Lilya. "Hey! My name is Ghea, nice to meet you!" bales gue sambil melambaikan tangan. "nice to meet you!". "Yeah nice to meet you!".

Kemudian Tatiana nanyain kita mau tidur di rumah yang mana. Ada 7 rumah, masing-masing ada 2 lantai. Akan ada 2 orang yang tinggal di rumah pertama bersama para guru yang lain, ada 1 orang yang di rumah kedua, dan 1 lagi di rumah ketiga. Bingung dong.. mending yang mana deh.. Kalo sekamar sama guru-guru tuh malah seru atau malah malesin ya?

Si Lilya langsung menanggapi, "I'm in the second house! You.. Yes you, come with mee! Let's go to our house!" kata dia sambil nunjuk gue.

Ah, mungkin memang sudah takdirnya gue bakal menghabiskan 20 hari yang super gila dan ngangenin di rumah itu…

Semua bermula dari sini.


Tuesday, September 10, 2013

Dari Jakarta

I hate Emirates for waking me up at 3am and 6am for snack and breakfast time. Mau pramugarinya secantik dan setampan putra putri dari kerajaan minyak timur tengah juga gak ada yang bisa ngalahin rasa kantuk ini.. Udah begitu breakfastnya terdiri dari main course, side course, dessert, lengkap dan banyak banget. Bikin kepala cenat cenut, sejujurnya. Can you just let me sleep peacefully?
Kalo malem ada bintang-bintangnya di dalem pesawat.. hihi
Dengan segambreng in-flight entertainment mulai dari film bioskop terbaru, macem-macem kartun, tv series, dan reality show, selama 7 jam penerbangan Jakarta - Dubai gue cuma nyetel musik pengantar tidur.. Mubazir juga kalo dipikir-pikir haha.

Pas udah sampai di Dubai, kepala gue masih pusing, bawaannya mau nyari bantal terus lanjut tidur. Tapi gak bisa. Jalan-jalan di Duty Free yang katanya terluas di dunia juga gak se-seru yang dibayangkan. Kepikiran mau beli beli snack sama minuman tapi rempong amat mesti nuker duit dulu. Doh, untung aja ada keran disitu yang airnya bisa di minum. Orang Indonesia banget deh, pemalas + mental gratisan.
kanan kiri ku lihat? duty free
Moscow

Kemudian setelah 4 jam lebih terbang dari Dubai, gue menginjakkan kaki di Domodedovo Airport. Hamdulilah. Ini udah di Russia lho bro! Terjauh dari Indonesia, selama gue hidup sampai detik ini. Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Mata gue melirik sana sini mencari secuil petunjuk yang ada, akhirnya ketemulah simbol panah dengan tulisan "Aero Hotel". Menurut review di internet sih katanya hotel ini; "overpriced!". Namun gue gak punya pilihan, daripada besok ketinggalan flight pagi, yasudahlah.. 200 dollar terpakai. Waktu itu sempet nyari-nyari alternatif hotel lain, tapi lokasinya gak ada yang se-cihuy hotel ini. Secara gue bener-bener tinggal ngesot 5 menit dari Bandara, malah disediain shuttle bus pula. Dan lumayan sih, koneksi wifi nya kenceng (mungkin karena kamar gue di lantai 1 dan deket sama ruang tamu), ditambah gue boleh ngambilin segala yang ada di dalem kulkas minibar tanpa kena charge tambahan.
Domodedovo. Clean and open space airport.
Anyway, belum sampe hostel ceritanya. Punya koper segede dan seberat kopernya artis holiwud pindah rumah, cukup merepotkan memang. Mau ngangkat ke dalem shuttle bus aja membutuhkan energi luar biasa. Untunglah, kebanyakan lelaki-lelaki russia tuh seorang gentleman sejati. Mereka gak bisa ngeliat cewek liliput yang lemah dan rapuh ini ngangkat koper segede dosa. Jadi pas naik turun bus, selalu ada yang bantuin ngangkatin koper. Hiks, spasiba ya Mas!! (eng: thankyou sir!!) Dan setelah gue perhatiin, hal-hal kayak gitu emang jadi budaya disini, contohnya pas si mbak pramugari sedang berusaha masukin kopernya (yang menurut gue kecil banget) ke dalem mesin X-ray, si mas pramugara bakal ngangkatin dan ngambilin kopernya lagi pas keluar dari mesin.
Kamarnya 2 bed tapi orangnya cuma 1.. nyari temen dimana enaknya? #eh
Menjelang maghrib, rasanya laper banget tapi gak sudi makan di restoran hotel. Akhirnya balik lagi ke bandara dan nemu sebuah restoran tradisional yang menunya ada bahasa inggrisnya. So, this is my first Russian Red Soup! Namanya Borsch. Warnanya beneran merah dan lumayan enak. Tanpa sadar gue mesen jus tomat. Lengkaplah merah-merah semua. Nantinya di kemudian hari, gue bakal sering makan sup ini lho.
Flight to Ufa

Lupakan deh rencana mau belajar bahasa russia di pesawat. Anggep saja gak pernah punya niat kayak gitu. Soalnya tiap lagi di pesawat selalu mager buat baca apapun. Padahal gue udah nyiapin beberapa pdf untuk dipelajarin selama perjalanan. Jadi akhirnya gue nyempetin buat dengerin audio booknya doang, mayanlah ya. Nah, pesawat ke Ufa yang mirip pisang ijo ini punyanya s7 airlines. Boarding pass-nya juga lucu. Dan lunchboxnya lebih lucu lagi, dikasih gambar kayak keranjang piknik gitu, perpaduan rumput ijo sama kain merah kotak-kotak. Kreatif banget deh. Sayang gak nemu foto lunchboxnya..

Dua jam lagi. Ufa, here I come!

Sunday, September 08, 2013

Panic

When I opened my eyes, it felt surreal. I could see the sun shining through the window. But I can't remember where exactly I am now. I tried to recall my last conversation. I tried so hard to find a clue. Was I talking in english or indonesian? Who was it? I think she/he must be someone that really close to me. It's really weird, my heart pounded, and suddenly I felt so anxious. This kind of feeling, when you scared of something that will be taken away from you. And you would never see that person again.

Then I checked my watch.

Think Ghea, think.

What date is today?

How many days have I got left?

Left..? Am gonna leave soon? Or have I arrived?

But where?

Slowly I pushed the imaginary backward button. It hurt something inside my chest even more. But I know it will be worth it.

Sunday, July 07, 2013

D-Day

Camera? check.
Spons buat mandi? check.
Baju kebaya dan batik? check.
Bikini/Baju renang? check.
Laptop/Ipad? check.
Antangin? check.
Staples kertas? check. (entah kenapa bawa ini)
Wedges? gak muat.
Stiletto? gak punya.
Sendal Jepit?! check.

Oke, mari kita timbang kopernya.

"20,6 kg."

"......"

Sebenernya kalo Emirates baggage allowancenya bisa sampe 30kg, tapi yang jadi masalah adalah pesawat domestiknya, S7 airlines, cuma 20kg maksimum. Hadeu.. udah gatau mau dikurangin apaan. Gak bisa banget sist. Semua barang keliatan penting banget untuk 6 minggu kedepan, kayaknya.

Help. Cuma bawa ini kok.
Sama ini doang. Tas punggung unyu yang muat isi banyak :D
Nyimpen asupan vitamin juga bisa, gausah bawa botolnya.
Temukan di supermarket kesayangan Anda!
Dulu tuh kalo nyimpen charger sama segala macem kabel ditaronya di kantong kresek, nyampur semua jadi satu. Ternyata lebih enak kalo pake plastik transparan kayak gini, handy banget.

It's all set! I think I'm ready to go. Gak nyangka yee bakal jadi juga ke Russia. Dua minggu yang lalu padahal udah pesimis, gara-gara sebulan lebih nungguin invitation letter yang tak kunjung keluar. Jadinya mau bikin visa juga belom bisa. Eh gaktaunya, seminggu kemudian ada pak pos nyamperin rumah. LAH INVITATION LETTERNYA DIKIRIM LANGSUNG?? woilah pantesan :')
Finally! Fresh from Moscow!
Excited sih, walaupun gue belum tau dimana gue bakal ditempatin untuk ngerjain project ini, apakah ntar beneran ada yang jemput gue di airport sana, ataukah gue akan luntang-lantung secara si orang russia susah bener dihubungin dan gak ngasitauin secara jelas gambarannya. Gapapa. Gue bisa nyari hostel dan jalan-jalan sendiri.. Optimis ghe.

Doakan saya ya! Pertama kalinya traveling sendirian lho ini. 

Let the adventure begin!!