Sunday, September 22, 2013

Journey to Belebey

Kecepetan setengah jam. Setelah berdiri lama di bus stop gak tau mau kemana, kita baru sadar kalau meeting pointnya sebenernya di Sholokov's University, which is itu gedung letaknya persis di belakang bus stop tadi.

Gue dan Gulnaz (hostfam gue) keliling-keliling disitu sembari nyariin 3 cewek cina yang katanya juga bakal berangkat bareng ke camp. Siapa tau udah nyampe mereka. Dan benar saja, di taman depan terlihatlah sosok 3 cewek tergopoh-gopoh dengan 3 koper mereka yang besar-besar.

"Hi! So you guys will be in the same camp with me?" tanya gue basa-basi.
"Yeah, I think so.." sambil mengulurkan tangannya, "I'm Christy".
"I'm Doris" okay.. langsung keinget ikan di Finding Nemo.
"and I'm Paprika" *keselek*
"Whaat?! Your name is paprika?! hahaha! you really have a unique name!" Dasar gue anaknya cablak kalo ngomong, si paprika cuma bisa bales senyum-senyum malu..

Urusan registrasi beres, kemudian kita semua dibawa ke ruang director untuk briefing singkat mengenai camp yang akan kita tuju sebentar lagi. Gulnaz dengan baik hati ikutan nemenin kedalem. Briefing yang singkat ternyata jadi lama gara-gara si director gabisa ngomong pake bahasa inggris. Jadilah Tatiana, bos alias penanggung jawab selama di camp nanti, ngetranslate semuanya. Well goodnews yang kita dapatkan adalah lokasi camp kita ini katanya cantik dan indah banget, dan mereka baru-baru ini ngebangun kolam renang di sana! Duh gak sabar, bakal keren banget kayaknya nih. Berita baik lainnya, perjalanan ke Belebey Camp memakan waktu lebih dari 4 jam! Whohoo! Dalem hati bersorak-sorai. Kenapa malah hepi? Cuz it will be a perfect time to sleep.. Really, I need it so much. I stayed up until 2am last night. (but it's another story, so please bear with me hehe).
Goncangan selama perjalanan di Bus bisa dibilang tak mulus. Yah, namanya juga russian road cuy. Gue dan ketiga cewek cina berkacamata memilih duduk di belakang, berhadap-hadapan. Lucu juga kalo inget first impression gue ke mereka, tipikal kutubuku, dan rada cupu. Terus kita kenalan sama cewek Iran bertubuh bohay bernama Zara, 27 tahun, yang ternyata juga bakal ngajar bahasa inggris di camp. Bedanya sih, dia bukan volunteer macem kita. Dia emang tinggal di kota Ufa dan udah sempet ngajar di camp dari summer tahun lalu.

Tetiba lagi asik dengan buaian angin sepoi-sepoi dari jendela Bus, Tatiana datang menghampiri kami. "Guys, let's make some games or something that will break the ice, because you see, not all of the children in this Bus know each other"

Hasil dari brainstorming kita adalah, introduction game, dimana anak yang pertama kali nyebutin nama, harus disebut lagi sama anak kedua disebelahnya. Lalu anak ketiga harus nyebutin nama anak pertama, dan nama anak kedua.. berlanjut begitu terus sampe anak terakhir. Lumayan seru, sampai-sampai supir bus nya nyuruh kita duduk lagi ditempat masing-masing karena bahaya kalo main sambil berdiri.
Kemudian gue tidur pulas sepanjang perjalanan, dan kebangun cuma pas di perhentian toilet. Luar biasa ternyata toilet umum di russia. Bau pesingnya bikin pening nauzubilah. Yang namanya toilet tuh cuma bolongan gede aja dilantai gitu, ga ada air ga ada apapun. Gelap. Sempit.
Di Bus untungnya kita dikasih dua pizza bunder untuk mengisi perut (kan siapa tau ada yang tadi muntah gara-gara shock liat toiletnya). Mayan. Gue pun melanjutkan tidur sampai akhirnya…

Tadaa! Are we there yet? Yeaaahh baby, it's Kulchum Camp!
Melihat pemandangan kanan-kiri, whoaa sungguh asri, ditambah rumah-rumah kabin berjejer super imut.

"Hello!! I'm Lilya, what is your name?" Seorang cewek gempal berwajah ceria menyapa kami dengan senyum sumringah. Sayangnya kita lagi dikelilingi hiruk pikuk orang-orang yang ngangkat-ngangkat koper dan orang-orang yang lagi ngebagi kamar. Mungkin cuma gue yang denger si Lilya. "Hey! My name is Ghea, nice to meet you!" bales gue sambil melambaikan tangan. "nice to meet you!". "Yeah nice to meet you!".

Kemudian Tatiana nanyain kita mau tidur di rumah yang mana. Ada 7 rumah, masing-masing ada 2 lantai. Akan ada 2 orang yang tinggal di rumah pertama bersama para guru yang lain, ada 1 orang yang di rumah kedua, dan 1 lagi di rumah ketiga. Bingung dong.. mending yang mana deh.. Kalo sekamar sama guru-guru tuh malah seru atau malah malesin ya?

Si Lilya langsung menanggapi, "I'm in the second house! You.. Yes you, come with mee! Let's go to our house!" kata dia sambil nunjuk gue.

Ah, mungkin memang sudah takdirnya gue bakal menghabiskan 20 hari yang super gila dan ngangenin di rumah itu…

Semua bermula dari sini.


No comments: